Minggu, 12 Februari 2012

Senandung Si Burung Dengan Sayap Patah

Awan Hitam pekat berjelaga, partikelnya bertumbukan meneteskan


Berjuta rasa syukur sekalian umat


"Langit Gelap" kata anak gembala ditengah pematang sawah


sembari menggiring kawanan Bebeknya, berlarian tak tentu arah


mengatupkan jari tangannya, untk kemudian memayungkan keatas kepalanya sambil berlari


"Kasihan, anak gembala itu tak memakai topi" Anak gembala terus berlari dg nafas terengah-engah









berlari menelusuri jalan desa dg sekujur tubuhnya basah


akhìrnya diujung jalan ia temukan sebuah istana gubug megah. Sebut saja rumah


seketika itu ia hentikan larinya dg langkah-langkah ramah


"Aku dimana aku?" atau "aku siapa aku?" sejak td menceritakan anak gembala berlarian lelah


aku adalah sosok bertengger dipelepah ranting yg daunya basah, diantara ranting yg daunya hny tumbuh sebelah






disanalah mahligai indahku, bertumpu dan berharap walau hnya dengan sayap patah


Namun Entahlah, yang pasti pada keberadaanku ini, aku tak mengalah. Aku tak gelisah..


hanya satu motivasiku, "Ku tetap mendoa pada Sang Mahamurah, Agar kelak hidupku Terarah "


meski selamanya aku menjadi sosok dengan sayap patah, namun kupercaya ini adl AnugerahNya yg terindah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar